TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski PSSI di bawah kepengurusan mantan terpidana kasus korupsi, Nurdin Halid telah dinyatakan tak lagi diakui pemerintah, namun persoalan larangan membela timnas untuk para pemain yang merumput di LPI, hingga saat ini, Senin (4/4/2011) tetap belum berubah.
Di masa peralihan kekuasaan seperti saat ini, pemerintah melalui Satlak Program Indonesia Emas (Prima) mencoba menjembatani.
Menurut Komandan Satuan Pelaksana (Satlak) Program Indonesia Emas (Prima), Mayjen TNI Tono Suratman, Kemenpora sejak putusan pemerintah mengatakan tidak lagi mengakui kepengurusan Nurdin Halid, pemerintah menunjuk KONI/KOI bersama Program Indonesia Emas (PRIMA) untuk mengambil alih persiapan Tim Nasional.
Dalam penerapan keputusan serta sistem yang dilakukan di timnas, Tono menjelaskan bakal menerapkan sistem yang diusung Kemenpora kedalam timnas, termasuk menentukan skuad timnas. Bisa jadi, dengan masuknya Kemenpora ke dalam pengelolaan timnas usai Nurdin Halid cs tak lagi diakui, membawa angin segar bagi masuknya nama-nama pemain LPI ke dalam tubuh timnas.
Khusus untuk skuad timnas, lebih lanjut Tono Suratman mengatakan, pihaknya akan segera berbicara dengan Pelatih timnas, Alfred Riedl, soal pemain-pemain LPI yang sebelumnya terlarang masuk skuad timnas.
"Nanti kita akan memakai sistem yang diberlakukan Prima dalam menyeleksi pemain, yakni sistem yang transparan dan tidak ada diskriminasi. Saya yakin Riedl sebenarnya bukan tidak menyukai LPI. Yang ia tidak adalah pemain-pemain yang indisipliner," ujar Tono pada wartawan.
Sebelumnya, Tono Suratman sebelumnya telah menyebutkan sejumlah nama pemain-pemain LPI yang kemungkinan akan dipanggil timnas Sea Games. Nama Irfan Bachdim, Kim Jeffrey Kurniawan (Persema Malang), Andik Vermansyah (Persebaya 1927) disebut sebagai pemain yang akan dipanggil berkostum timnas.
Timnas sendiri rencananya akan menjalani pelatnas di Batujajar, mulai 25 April 2011 mendatang. Setelah itu, seluruh pemain akan menjalani pemusatan latihan di Austria, terhitung mulai 7 Mei hingga 7 Juni 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar